Halaman

Kamis, Januari 29, 2015

Renungan Untuk Dirimu dan Diriku

Bismillah....

Hasan Basri ditanya: Apa rahsia zuhudmu di dunia ini? Beliau menjawab: aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, kerana itu hatiku selalu tenang. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, kerana itulah aku sibuk beramal soleh. Aku tahu ALLAH Ta'ala selalu memerhatiku, kerana itulah aku malu jika ALLAH melihatku sedang dalam maksiat. Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, kerana itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLAH........

Sahabat2ku:
Jangan tertipu
dengan usia MUDA
karena syarat Mati
TIDAK harus TUA.

Jangan terpedaya dengan
tubuh yang SEHAT
karena syarat Mati
TIDAK mesti SAKIT

Jangan terperdaya dengan
Harta Kekayaaan
Sebab
Si kayapun tidak pernah
menyiapkan Kain Kafan
buat dirinya
meski cuma Selembar.

Mari Terus berbuat BAIK,
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK,
Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang
yang mengenalimu dan
Tidak suka dgn Nasihatmu

Cukup lah اللهِ yang
mengenalimu lebih dari
pada orang lain.

Jadilah bagai Jantung
yang tidak terlihat,
Tetapi terus berdenyut
setiap saat hingga kita
terus dapat hidup, berkarya
dan menebar manfaat
bagi sekeliling kita
sampai diberhentikan
oleh NYA

Sahabat-sahabatku...
"Waktu yang kusesali adalah
jika pagi hingga
matahari terbenam,
'Amalku tidak bertambah
sedikitpun,
padahal aku tahu saat ini
umurku berkurang"
(Ibnu Mas'ud r.a)

Rabu, Januari 28, 2015

Mainkan Saja Peranmu, Tugasmu Hanya Taat kan?

Bismillah....

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika ijazah S1 sudah di tangan, teman-temanmu yang lain sudah berpenghasilan,m sedangkan kamu, dari pagi hingga malam sibuk membentuk karakter bagi makhluk yang akan menjadi jalan surga bagi masa depan.

Mainkan saja peranmu, dan tak ada yang tak berguna dari pendidikan yang kau raih, dan bahwa rezeki Allah bukan hanya tentang penghasilan kan? Memiliki anak-anak penuh cinta pun adalah rezeki-Nya.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika pasangan lain mengasuh bersama dalam cinta untuk buah hati, sedang kau terpisah jarak karena suatu sebab.
Mainkan saja peranmu, suatu hari percayalah bahwa Allah akan membersamai kalian kembali.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika nyatanya kondisi memaksamu untuk bekerja, meninggalkan buah hati yang tiap pagi melepas pergimu dengan tangis.
Mainkan saja peranmu, ya mainkan saja, sambil memikirkan cara agar waktu bersamanya tetap berkualitas.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika katamu lelah ini seakan tiada habisnya, menjadi punggung padahal rusuk.
Mainkan saja peranmu, bukankah semata-mata mencari ridha Allah? Lelah yang Lillah, berujung maghfirah.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika belahan jiwa nyatanya bukan seperti imajinasimu dulu, mainkan saja peranmu, bukankah Allah yang lebih tahu mana yang terbaik untukmu? tetap berjalan bersama ridha-Nya dan ridhanya, untuk bahagia buah cinta.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika timbul iri pada mereka yang dalam hitungan dekat setelah pernikahannya, langsung Allah beri anugerah kehamilan, sedangkan kau kini masih menanti titipan tersebut.
Mainkan saja peranmu dengan sebaik-sebaiknya sambil tetap merayu Allah dalam sepertiga malam menengadah mesra bersamanya.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika hari-hari masih sama dalam angka menanti, menanti suatu bahagia yang katamu bukan hanya untuk satu hari dan satu hati.
Mainkan saja peranmu sambil perbaiki diri semata-mata murni karena ketaatan pada-Nya hingga laksana zulaikha yang sabar menanti Yusuf tambatan hati, atau bagai Adam yang menanti Hawa di sisi.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika ribuan pasangan pengantin mengharapkan amanah Ilahi, membesarkan anak kebanggaan hati, dan kau kini, membesarkan, mengasuh dan mendidik anak yang meski bukan dari rahimmu.
Mainkan saja peranmu, sebagai ibu untuk anak dari rahim saudarimu.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai Nabiyullah Ibrahim, melaksanakan peran dari Allah untuk membawa istri dan anaknya ke padang yang kering. Kemudian, rencana Allah luar biasa, menjadikannya kisah penuh hikmah dalam catatan takdir manusia.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai Nabiyullah Ayub yang nestapa adalah bagian dari hidupnya, dan kau dapati ia tetap mempesona, menjadikannya kisah sabar yang tanpa batas berujung surga.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai nabiyullah lainnya. Berkacalah pada mereka, dan jejaki kisah ketaatannya, maka taat adalah cinta.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Taat yang dalam suka maupun tidak suka.Taat yang bukan tanpa keluh, namun mengupayakan agar keluh menguap bersama doa-doa yang mengangkasa menjadikan kekuatan untuk tetap taat.
Mainkan saja peranmu, dalam taat kepada-Nya, dan karena-Nya.

Senin, Januari 26, 2015

9 Jenis Syetan dan Tugasnya

Bismillah...
Sarapan ilmu yuu.. .
Umar Bin Khatthob R.A berkata: "anak keturunan syetan itu ada 9

1. Zalitun
2. Watsin
3. Laqus
4. A'wan
5. Haffaf
6. Murroh
7. Masuth
8. Dasim
9. Walhan

1) Setan Zalitun bertugas menggoda penghuni pasar dalam transaksi jual beli dg menyuruh untk melakukan kedustaan, penipuan,memuji-muji brg dagangan, mencurangi timbangan, dan bersumpah palsu.

2) Setan Watsin bertugas menggoda manusia yg tertimpa musibah agar tidak bersabar sehingga yang bersangkutan berteriak histeris, menampar-nampar pipi,dsb.

3) Setan A'wan bertugas menggoda para penguasa untuk bertindak dholim.

4) Setan Haffaf bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras.

5) Setan Murroh bertugas menggoda agar orang asyik bermain seruling dan alat musik berikut nyannyiannya

6) Setan Laqus bertugas menggoda orang untk menyembah api

7) Setan Masuth bertugas menyebarkan berita dusta lewat mulut manusia sehingga tidak bisa ditemukan berita yg sebenarnya

8) Setan Dasim bertugas didalam rumah ketika seseorang masuk kedalamnya tanpa mengucapkan salam, tidak pernah menyebut nama Allah didalamnya, setan tersebut akan menimbulkan perselisihan shg akan terjadi talak, khulu' dan pemukulan.
( menciptakan ketidak harmonisan dalam rumah tangga)

9) Setan Walhan bertugas menggoda dan mengacaukan manusia dalam berwudlu, sholat dan dalam ibadah-ibadah yg lain





Jagalah keluarga mu...suami,istri,anak,cucu,ibu, bapa,saudara-saudara dan teman-temanmu...dari tipu daya syetan, berpenggang kuatlah pada tali agama Allah...( tali agama : Qur'an dan hadist ).
Dan ingatlah syetan adakah :"MUSUH" dia akan selalu menggoda, memperdaya dan memjerumuskan kita kepada perbuatan yang di larang agama...
Maka...."waspadalah...waspadalah...."

( sumber : Nashoihul Ibad, hal 57-58)

Singkong obat ajaib untuk kanker

Bismillah...
by: Dr. sintia jayasuriya

Ini pengalaman saya sendiri, sembuh dari kanker dengan singkong. Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk banyak orang.

Pada saat dirawat karena kanker, saya ingin tahu jenis makanan rutin kami yang mengandung vitamin B17. Ternyata vitamin B17 ada dalam singkong. Jadi saya makan singkong 10gram tiga hari sekali. Setelah dikonsumsi selama satu bulan, saya melakukan pemeriksaan kandung kemih yang dilakukan oleh dokter yang menangani kanker saya. beliau terkejut, karena kandung kemih saya benar-benar bersih dan normal.

Selama makan singkong saya merasa sangat fit dan orang lain pun melihat saya sangat sehat. Setelah itu setiap tiga bulan saya periksa dan hasilnya tetap bersih. Sejak itu saya hanya makan singkong dan tidak menjalani pengobatan lainnya. Secara sederhana cara kerja singkong sbb:

Nama ilmiah vitamin B17 adalah amygdaline. Sel kanker adalah sel yang belum matang dan memiliki enzyme yang berbeda dengan enzyme normal. Ketika vitamin B17 digabungkan dengan enzyme sel normal, vitamin B17 akan terurai menjadi tiga jenis gula. Tetapi ketika tergabung dengan enzyme sel kanker, vitamin B17 terurai menjadi:
1 gula,
1benzaldehida dan
1 asam hidrosianik
Nah, asam hidrosianik inilah yang mebunuh sel kanker secara lokal.

Singkong mengandung vitamin B17. Setelah saya menulis artikel sebelumnya pada tahun 2010, saya menerima beberapa informasi dari pasien kanker yang juga mengkomsumsi singkong.

Mr. pereira, pria berusia 70 tahun, terdignosis mengidap kanker prostat. Istrinya yang seorang pensiunan dirumah sakit, kebetulan membaca artikel saya. Mereka tidak punya dana untuk biaya pengobatan kanker dan suntikan yang diberikan membuat Mr.pereira sangat lemah, maka istrinya memberikan singkong kepada Mr.pereira.

setelah mengkonsumsi selama seminggu, kondisinya mulai membaik. Dan setelah sebulan memakan singkong setiap pagi, dia menjalani pemeriksaan sejak terdiagnosiss kanker, hasil test PSA nya 280-290. Tetapi setelah sebulan PSA nya menjadi 5.89.

Mereka mengunjungi saya untuk memperlihatkan hasil test sebelum dan sesudah mengkomsumsi singkong. Mr.pereira sudah tidak lagi merasakan gejala kanker.
Ada seoran pria yang mengidap kanker hati dan sudah menjalani operasi, tapi dar hasil MRI scan berikutnya ternyata masih ada sel kanker yang belum terangkat lalu dia mulai makan singkong setelah operasi. Sebulan setelah makan singkong, dokter mengatakan tidak pelu operasi lagi karena dari MRI scan, sel kanker itu tidak membesar.
Jadi kenapa tidak mencoba sinkong?
singkong murah, mudah didapata, mudah memasknya dan sangat lezat.
Bersyukurlah bagi kita yang tinggal di inddonesia, singkong dimana-mana ada. Yang penting kita percaya atau tidak, disitulah obatnya.

Caranya sangat mudah:
1. Pilih singkong yang segar, yang tidak ada noda biru
2. Rebus dan jangan tutup panci selama memasak, ini akan membantu menguapkan kelebihan asam  hidrosiani
3. jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung jahe/ginger, seperti biskuit jahe, ginger bread, ginger ale sedikitnya 8 jam setelah menkonsumsi singkong.

Minggu, Januari 25, 2015

Ingatlah Disana Bunda...

Bismillah...

Bunda sayaang...
Saat aku merasa bosan mendampingi buah hati yang sulit makan melayani satu demi satu suapan bahkan tak jarang beragam hidangan kau siapkan sebagai pilihan cadangan.
Maka ingatlah di sana ada bunda yang tengah berjuang mati-matian untuk sekedar mengajarkan anaknya menelan, ingat di sana maka kesulitanmu terasa begitu picisan "Maka Nikamt Tuhan Mana Lagi Yang Kau Dustakan"

Bunda sayaang....
Saat kau merasa kelelahan mengejar buah hati yang aktif berlarian membuat barang menjadi berserakan menyulap ruangan menjadi berantakkan menarik apa pun yang berada dalam jangkauannya.
 Maka ingatlah di sana ada bunda yang tengah berjuang mati-matian untuk sekedar mengajarkan anaknya duduk tanpa sandaran, maka kesulitanmu akan terasa begitu picisan "Maka Nikamat Tuhan Mana Lagi Yang Kau Dustakan"

Bunda sayaang...
Saat kau tak lagi merasa sabar mengajari anak-anakmu belajar merangkai huruf dalam kata, mengerti logika matematika.
Maka ingatlah di sana ada bunda yang tengah mengenalkan benda menuntun anada mengenal dunia meski hanya lewat indra peraba maka kesulitanmu akan terasa picisan "Maka Nikamat Tuhan Mana Lagi Yang Kau Dustakan"

Bunda sayaaang.....
Jika engkau merasa kesal setengah mati mendengar rengekan  ananda yang tak kunjung henti meminta sesuatu yang tak terpenuhi sementara kantukmu tak mampu tertahan lagi.
Maka ingatlah di sana ada bunda yang berusaha meraih arti dari ananda yang bersuara atau berbunyi kecuali berkata dengan isyarat jari maka ingatlah di sana kesulitanmu akan terasa begitu picisan "Maka Nikamat Tuhan Mana Lagi Yang Kau Dustakan"

Bunda sayaang....
Saat kau merasa kesal mencuci tumpukan pakaian kotor sang buah hati bernoda cat, tanah lumpur atau oli yang tersisa saat bereksplorasi.
Maka ingatlah di sana ada bunda yang masih harus merawat remaja yang belum mampu bersuci sendiri dari istinja bahkan kemampuannya setara balita.Ingatlah disana maka kesulitanmu terasa picisian "Maka Nikamat Tuhan Mana Lagi Yang Kau Dustakan"

Bunda sayaang....
Ternyata kesulitan ini begitu picisan..
Begitu picisan untuk dihadapi dengan tangisan
Begitu picisan untuk dihiasi dengan keluhan apal lagi diakhiri dengan perpisahan

Bunda sayaaang...
Pun jika aku merasa menjadi bunda yang dimaksudkan dikaruniai ananda yang istimewa dalam kebutuhan maka ingatlah bahwa takkan Tuhanmu memberi beban diluar batas kemampuan maka bahagialah karena engkau yang percaya mengemban amanah yang luar biasa dan merekalah karunia yang Insya Allah akan memudahkanmu menuju surga...

Dari seorang hamba yang merasa malu pada Tuhan-nya
Ditulis oleh kiki barkiyah
San Jose,California 6 desember 2014

Indahnya sakit Nikmatnya sehat

Bismillah...

Sehat dan sakit adalah dua kondisi yg silih berganti dan dialami setiap manusia. Nyaris tiada orang yang hidup tanpa pernah merasa sakit, betapapun manusia menginginkannya. Baik yg mukmin maupun yg kafir, yg kaya maupun yg miskin. Tak ada yg kebal dari sakit. Yg berbeda hanyalah cara menyikapi masing2 kondisi.

Bagi orang mukmin, sehat adalah nikmat dunia yg teramat besar. Kenikmatan semakin besar dengan tambahan rasa sukur yg sejatinya lebih besar dari nikmat itu sendiri.Jika sehat merupakan nikmat, sakit bukan berarti laknat bagi seorang mukmin. Sakit adalah ujian yg membuka peluang kebaikan dan menghapus ribuan dosa dan kesalahan.

Untuk itulah, kondisi sakit tidak kalah faedahnya bagi seorang mukmin dari kondisi sehat.Dengan keyakinan ini, sakit terasa lebih ringan, penderitaan berubah menjadi kebahagian.
Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : " Tidaklah menimpa seorang muslim, baik itu suatu kepayahan, sakit menahun, kegundahan, kesedihan, kesakitan, kecemasan ataupun hanya sekedar tertusuk duri, melainkan dengan semua itu Allah Ta'ala akan menghapus dosa2nya. (HR.Al Bukhari).

Sabda rasulullah lainnya : " Sungguh mengherankan keadaan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik; jika ia mendapatkan kebahagian (kebaikan) ia bersyukur, maka syukur tsb menjadi kebaikan baginya. Dan jika tertimpa musibah, ia bersabar sehingga sabarnya itu menjadi kebaikan baginya. "

" Barangsiapa yg dikehendaki kebaikan oleh Allah Ta'ala, maka Dia akan memberinya ujian." ( HR.Al Bukhari ).

Sssttt, ayo renungkan dan dapatkan hikmahnya bahwa :
" Setiap mukmin pasti akan mengalami ujian, baik berupa rasa kekurangan maupun penyakit. Namun, semua yg menimpanya adalah kebaikan, karena ujian itu menjadikannya semakin dekat dengan Allah dan menjadi penghapus dosa2nya.

Hati-hati yang masing senang Fitnah, Ghibah.. Atas ujian Allah..
Saatnya Allah akan memberikan kebaikan justru berbuat dosa...

Astaghfirullah, tobat..Ya Rabb

Andai kau masih hidup wahai istriku...


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …

Penyesalan memang selalu datang terlambat pada kehidupan kita, dan penyesalan terkadang hanya memberi duka yang mendalam pada kita, disaat mengenang kembali sejarah silam yang menjadi penyebab penyesalan itu muncul …, demikan yang aku alami saat ini.
Duka yang teramat mendalam itu kini masih mendera dalam lubuk hatiku yang paling dalam, saat menyadari bahwa saat ini aku tengah kembali menyendiri, setelah setahun silam orang yang sangat mengasihi aku, orang yang sangat peduli padaku telah dipanggil oleh Allah.

Aku adalah seorang lelaki yang telah membina mahligai rumah tangga bersama seorang wanita sholehah sejak tahun 2004 silam, kuakui, memang pernikahan itu terjadi karena perjodohan yang diinginkan oleh Orang tua kami masing-masing, sebab orang tuaku dan orang tua maryam (Nama istriku,-samaran) adalah memiliki ikatan keluarga,.... meskipun ikatan itu tidak terlalu dekat, akan tetapi masa kecil mereka hingga dewasa dan menikahnya hampir selalu bersama (Ayahku dan ayahnya maryam berteman sejak kecil) sehingga kesepakatan untuk menjodohkan kami selaku anak-anaknya tak bisa dielakkan lagi.
Jujur aku sendiri awalnya tidak begitu respek dengan perjodohan itu, dan ketidak respekan itu bukan tanpa alasan, betapa tidak, pertama usiaku dan maryam terpaut 4 tahun, saat menikah saat itu usia maryam memasuki 28 tahun sementara aku masih berusia 24 tahun. Yang kedua maryam memiliki latar belakang pemahaman agama yang sangat kuat, sementara aku mengenal islam hanya dari kulitnya saja (Islam KTP).
Maka dari perbedaan itulah membuat aku jadi tidak respek dengan rencana perjodohan itu, sementara kudengar dari beberapa teman kampusku yang mengenal organisasi dimana maryam bernaung, katanya hampir semua bahkan mungkin semua wanita seperti maryam yang taat dalam memegang syariat islam serta menggunakan jilbab syar’i memiliki impian bisa menikah dengan lelaki yang memiliki ketaatan yang sama seperti mereka, lelaki sholeh, berjenggot dengan celana diatas mata kaki.Dan aku sendiri yakin saat perjodohan itu direncanakan, ada sejuta protes dihati maryam menyadari bahwa lelaki seperti akulah yang dijodohkan dengannya, tetapi kondisilah yang tidak membuatnya sanggup untuk melawan keinginan orang tuanya, apalagi aku juga sangat mengenal watak orang tua maryam yang keras.

Begitulah... tak pernah terlintas dalam benak kami berdua bahwa justru berbagai perbedaan itu menyatukan kami berdua dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci, dan setuju atau tidak, ikhlas atau tidak akhirnya tahun 2004 itulah awal kebersamaan kami menjalani biduk rumah tangga.
Usai pernikahan tersebut dilaksanakan, terasa ada banyak hal yang lain kurasakan, betapa tidak, aku lelaki yang tidak memiliki bekal pengetahuan agama lantas harus menikah dengan seorang gaids muslimah yang taat dan berjilbab lebar, banyak hal berkecamuk dalam benakku, haruskah aku hidup dalam bayang-bayang istriku dan turut ikut arus dengan kehidupannya yang kental dengan agama itu??! atau.... sebaliknya haruskah aku memaksanya untuk ikut arus dengan kehidupanku yang santai dan apa adanya?, fikiran-fikiran itulah mulai muncul dalam benakku diawal pernikahan kami, dan aku sendiri bingung mau dibawa kemana biduk rumah tangga kami yang dibangun dengan banyak perbedaan ini.
Jujur, sebenarnya aku melihat dan menyaksikan sendiri bahwa istriku adalah istri yang sangat baik, melayaniku sepenuh hati dalam segala hal, meskipun aku tahu mungkin tidak ada cinta dihatinya untukku, tetapi tak sedikitpun kata-kata protes keluar dari bibirnya.
Setiap hari aktifitas ibadahnyapun masih terus berlangsung tanpa sedikitpun mengusik ketenanganku, maksudku, tak sedikitpun dia mengoceh memintaku untuk sholat bila tiba waktu sholat, semuanya berlalu begitu saja. Demikian pula aku sering mendapatinya selalu eksis mendirikan sholat malam dan akupun tak pernah memprotesnya.

Waktu terus berlalu dan tanpa terasa pernikahan kami telah membuahkan hasil, dimana setahun setelahnya lahirlah bayi mungil hasil pernikahan kami, bayi laki-laki yang akhirnya kuberi nama frans meskipun ibunya cenderung memanggilnya ahmad, lucu memang, bila bayi itu berada ditanganku, maka aku memanggil dia dengan sebutan frans, biar keren dan ikut perkembangan zaman (Cara pandangku terhadap nama-nama anak dizaman modern ini),.... sementara bila sikecil mungil itu berada dalam buaian maryam, maka namanya berubah menjadi ahmad, pernah bebrapa kali aku menegurnya :
‘Hei.., dizaman semodern ini koq masih pakai nama ahmad sih .. yang keren dikit dong, seperti nama yang sudah kukasi padanya “FRANS”, supaya gak malu-maluin .., zaman modern koq masih pakai nama ahmad, apa kata dunia …’ itulah celotehku setiap kali mendengar istriku memanggil frans sikecil jagoanku dengan sebutan ahmad. Tetapi tak ada sedikitpun maryam menanggapi celotehku, dan semua berlalu begitu saja.
Jujur ada satu hal yang paling membuat aku jengkel dari istriku, ditengah aktifitas kantorku yang padat, dari dulu sampai memasuki setahun pernikahan kami pasti setiap hari selasa dia selalu meminta diantarkan kerumah Gurunya (Murobbiyah-), katanya tarbiyah, .... dan pasti setiap hari selasa itu pertengkaran pun sering terjadi, betapa tidak, aku yang sibuk dengan pekerjaan kantor harus menerima telepon dan sms darinya meminta diantarkan kerumah gurunya itu, dan kalau telepon dan sms-smsnya gak dibalas pasti akan disusul dengan telepon dan sms susulan “Abi, tolong antarkan ummi tarbiyah dong, tinggal sejam lagi tarbiyah akan dimulai” .... begitu gambaran smsnya padaku menjelang waktu tarbiyahnya dimulai, dan selalu dikirimnya dengan sms susulan yang bunyinya tambah memelas penuh pengharapan, dan akhirnya membuatku mau tidak mau harus pulang kerumah dan mengantarnya ketempat tarbiyahnya, .... pokoknya sejak saat itulah setiap hari selasa pasti masalah yang timbul itu-itu saja, dan aku sangat jengkel sekali bila haru pulang rumah dari kantor hanya untuk mengantar dan menjemputnya lagi.
Jadinya sebelum mengantar dan menjemputnya pasti selalu diawali dengan pertengkaran kecil. aku sendiri sudah pernah memperingatnya untuk berhenti menekuni tarbiyahnya itu, tetapi disetiap permintaan itu kulontarkan, pasti air matanya akan mengucur deras sambil berujar ..
“abi, maafkan ummi, bukannya ummi tidak mentaati perintah abi, tapi ummi mohon jangan putuskan tarbiyah ummi, sebab bila itu terjadi, pasti hati ummi akan terasa gersang karenanya, sebab dari waktu sepekan, hanya ada satu hari ummi berkumpul dengan teman-teman ummi dan membicakan kondisi ummat saat ini serta hal-hal lain yang bisa membuat ummi merasa damai dalam menjalani hidup ini”

Hmm.., jujur mendengar permintaannya yang memelas itu sedikit membuatku tergugah dan sedikit penasara, apa sih tarbiyah itu?, koq istriku selalu memberi alasan bahwa hatinya akan selalu tenang dan damai kalau ikut tarbiyah, maksudnya apa sih, gak faham deh…’ ujarku dalam hati.
Dan hal lain yang membuatku tidak suka adalah panggilan sayangnya padaku “Abi”, huhhggg..apa gak ada panggilan yang lebih keren apa??, papi kek, kang mas kek, koq panggil Abi…, pernah beberapa kali saat tamuku dari kantor datang kerumah kupanggil dia dengan sebutan mami saat aku minta dibuatkan minuman, .... tetapi malah di jawabnya iya abi, huuhhgg jengkelnya aku saat itu, entahlah, mungkin karena sudah terbiasa jadinya dia selalu keceplosan, padahal sudah ada kesepakatan sebelumnya bahwa panggilan abi dan ummi itu kuizinkan diberlakukan saat berdua saja, selebihnya harus komitmen dengan panggila papi dan mami, tetapi dasar dikarenakan apa, selalu saja dia lupa dengan kesepakatan itu.
Kuakui bahwa istriku begitu baik padaku, bahkan dimataku hampir-hampir tak ada cacat dan celahnya kebaktiannya padaku, dari sisi biologis aku selalu dipenuhi, keperluan hariankupun tak sedikitpun terlalaikan olehnya, tetapi yang membuat aku sangat jengkel aktifitas dakwahnya masih terus jalan, bahkan teman-temannya selalu datang kerumah untuk menimba ilmu darinya, .... katanya Mutarrobbinya, jujur aku sebenarnya gak masalah bila ada yang datang bertamu kerumah, tetapi kalau sudah ditentukan hari yang rutin kemudian dengan jumlah tamu yang berpakaian sama dengan jumlah yang tidak sedikit, apa nantinya tanggapan para tetangga, dan hal itupun menjadikan pertengkaran kecil diantara kami.
“Mi, aku malas jadi bahan omongan orang, katanya kita memelihara aliran sesatlah, aliran yang tidak jelaslah, bisa nggak sih untuk yang satu ini mami ikuti permintaan papi, tolong.., jangan bawa teman2 mami itu kerumah.., apalagi mereka ngumpul hampir setiap pekan sekali…” celotehku disuatu hari.
“Astagfirullah abi, mengapa abi mempersoalkan pandangan tetangga ketimbang pandangan Allah, insya Allah dalam rutinitas trabiyah ummi ini tidak sedikitpun kaitannya dengan aliran sesat atau apalah yang mereka tuduhkan, semua ini hanyalah pengajian biasa yang hanya memperdalam halafaln al-qur’an dan hadist dan mengevaluasi diri-diri kita melalui majelis ilmu seperti ini, tidak lebih abi..demi Allah…”
“Hahh.., pokoknya papi tidak setuju, apapun alasannya…, kalau mami mau menghidupkan majelis-majelis ilmu seperti yang mami bilang itu, maka silahkan cari tempat lain, jangan dirumah ini…” ujarku lagi
“Tapi abi.., kalau ummi mencari tempat lain itu artinya akan menjadi 2 hari dalam sepekan ummi keluar rumah, dan itu artinya akan menyita waktu abi untuk antar-jemput ummi, bukankah abi tidak suka direpotkan..?, ummi mohon sama abi.., mohon diizinkan.., semoga dengan berlalunya waktu para tetangga perlahan-lahan akan faham, dan insya Allah ummi pula akan bersilaturahim kerumah ibu-ibu tetangga untuk bersosialisasi dengan mereka tentang hal ini, insya Allah mereka faham dan akan balik mendukung majelis ini, ummi hanya memohon dukungan abi..”
“hah..terserah mami saja deh..pokoknya papi tidak akan ikut campur bila ada para tetangga yang mengamuk gara-gara masalah ini.., dan kalaupun itu terjadi, silahkan mami sendiri yang berurusan dengan mereka..!!” celotehku sambil berlalu meninggalkan istriku yang tertunduk diam, kudengar suara paraunya berujar “Insya Allah abi..”

Perjalan waktu semakin membawa pernikahan kami pada usia yang lebih dewasa, dan Alhamdulillah ditahun ke 3 pernikahan kami, lahir lagi bayi mungil kecil dari rahim istriku, bayi mungil berjenis kelami perempuan itu kuberi nama Jesica (agar lebih keren), meskipun seperti halnya frans, istriku memberi nama lain jesica dengan panggilan fatimah, …. aduhh … kuno bangett .. ujarku dalam hati mendengar panggilan fatimah dari mulut istriku saat menggendong jesica.
Dan begitulah, terasa aneh memang, persatuan kami dalam sebuah ikatan pernikahan tidak lantas membuat kami bersatu dalam hal-hal yang prinsip, termasuk pada pemberian nama putra-putri kami, jadilah 2 nama sekaligus disandang oleh Putra-putri kami, FRANS dan JESICA sapaan akrabku untuk kedua permata hatiku, sementara AHMAD dan FATIMAH sapaan akrab ibunya untuk keduanya, .... terasa aneh memang tetapi itulah yang telah terjadi dalam pernikahanku, tidak hanya itu saja, dalam panggilan aku dan istrikupun sering ada perbedaan yang kontras diantara kami, aku terbiasa menggunakaan sapaan PAPI dan MAMI untuk kami berdua, sementara istriku terbiasa dengan gelar ABI dan UMMI, pokoknya aneh banget kalau di bayangkan, tetapi itu realita.
Suatu hari terjadi pertengkaran hebat antara aku dan maryam, seperti biasa masalahnya adalah mengantarnya ketempat tarbiyahnya, saking jengkelnya karena sudah kuperingati agar berhenti dari aktifitas itu, akhirnya aku tidak menggubris permintaannya, kumarahi dia dengan kemarahan yang luar biasa marahnya menanggapi permintaan itu, bahkan kepadanya kulontarkan makian tak layak dilontarkan karena saking ngototnya istriku meminta diantarkan ketempat tarbiyahnya.
“Dasar istri durhaka, ditaruh dimana ilmu yang kau pelajari hah samapi-sampai begitu kerasnya membatah keinginan suami?, atau memang kau mau cari-cari alasan ya supaya papi murka dan naik pitam?, bukankah papi sudah ingatkan kalau masalah mengantar saja yang selalu jadi soal, maka berhenti…, apa susahnya sih?, tapi kalau mami mau ngotot ikut tarbiyah itu lagi, silahkan.., jalan sendiri dan pulang kerumah juga sendiri, amankan..?, .... jujur sebenarnya papi dari dulu tidak respek dengan aktifitasmu ini, tapi karena setiap kali kau memohon dengan tetesan air mata maka papipun mengizinkannya, tapi kalau begini caranya kayaknya papi sudah tidak respek lagi deh, jadi untuk kali ini mami dengarkan papi ‘TOLONG BERHENTI IKUT TARBIYAH itu, titik..!!!” ujarku dengan kemarahan yang sudah memuncak sampai keubun-ubun, hingga akhirnya dia melontarkan kata-kata yang membuatku sedikit terdiam tak berkutik.
“Abi, andai tidak menjaga kehormatanku sebagai seorang istri yang tak pantas keluar rumah tanpa mahrom, maka mungkin ummi tidak akan pernah memelas seperti ini pada abi, dan mungkin ummi sudah keluyuran sendiri sesuka hati ummi layaknya wanita-wanita lain yang kelayapan sesuka hati mereka mesti tanpa sepengetahuan suami-suami mereka, ummi hanya ingin, agar kemurkaan Allah tidak menimpa ummi mana kala ummi harus bepergian tanpa mahrom, .... padahal ummi telah memiliki mahrom, apalagi kantor abi sangat dekat dengan rumah kita dan waktu tarbiyah ummipun selama ini bertepatan dengan waktu istirahat kantor abi, apa ummi salah bila ummi meminta sedikit waktunya abi untuk sekedar mengantar ummi ketempat tarbiyah.
Maafkan ummi bila sudah membuat abi marah, hukum ummi bila salah...cambuk ummi bila ummi khilaf.., tapi sekali lagi semua ini ummi lakukan untuk menjaga kehormatan ummi sebagai seorang istri, terus terang ummi sering merasa cemburu dengan teman-teman tarbiyah ummi, ummi cemburu melihat kebahagiaan mereka yang begitu datang tarbiyah diantar oleh suami-suami mereka dengan penuh cinta, .... dikecup keningnya sebelum mereka berpisah, dan dijemput lagi dengan penuh kesabaran meskipun suami-suami mereka jauh lebih sibuk dari abi.Bahkan ummi sangat cemburu melihat salah seorang teman ummi yang rumahnya tidak jauh dari tempat tarbiyahnya, tetapi suaminya tak sedikitpun membiarkan istrinya keluar rumah tanpa didampinginya lalu ditinggalkanlah pekerjaannya hanya untuk mengantar istrinya ketempat tarbiyah yang sebetulnya tak jauh dari rumahnya, sekali lagi maafkan ummi abi…” jawab istriku dengan deraian air mata, mendengar semua itu hatiku sedikit tersentuh, ada semacam keharuan mengalir dari dalam hatiku, akan tetapi buru-buru perasaan itu kutepis dan berlalu meninggalkannya.

Hingga suatu hari ketika usia pernikahan kami memasuki tahun ke lima, terjadi kejadian tragis pada istriku, sebuah kejadian yang membuat mata hatiku terbuka dan menyadari kekhilafanku selama ini, yah, suatu hari istriku meminta diantarkan tarbiyah dan dengan hati yang menggerutu aku mengantarnya ketempat tarbiyahnya, .... tetapi sebelumnya aku sudah ingatkan dia agar setelahnya dia naik angkot sendiri untuk pulang kerumah, pada hari itu aku sebetulnya tidak sedang banyak kerjaan, bahkan saat itu aku sedang santai dirumah bersama kedua permata hatiku yang memang hari itu aku minta pada istriku untuk meninggalkan mereka dirumah bersama ibuku (nenek dari anak-anakku), hingga beberapa waktu kemudian datang sebuah sms di hpku, .... ya, sebuah sms dari istriku yang berbunyi “Assalaamu‘alaikum, afwan abi, alhamdulillah ummi sudah selesai tarbiyah, bisa jemput ummi sekarang ??” begitulah isi sms dari istriku yang hanya kubaca saja lalu kuletakkan kembali hpku. Beberapa menit kemudian masuk lagi sms darinya dengan bunyi “afwan abi, semua teman-teman ummi sudah dijemput suami-suaminya, tinggal ummi sendiri disini, tuan rumahnya mau keluar sekelurga (maksudnya murobbiyahnya sekeluarga), sementara waktu mau magrib, tolong jemput ummi ya..?” isi sms itu lagi, tapi lagi-lagi sms itu hanya kubaca dan kuletakkan kembali hpku di meja TV.
Beberapa kali kudengar hpku berdering dan aku berfikir bahwa itu telepon dari istriku, hingga sms terakhir darinya kembali masuk ke hpku “afwan abi, abi sakit ya?!, ya udah kalau gitu, ummi mohon izin naik angkot aja, doakan ummi semoga sampai dengan selamat kerumah ya, uhibbuka fillah” isi sms istriku yang ke tiga kalinya, hatiku lega saat membaca sms itu, dan itu artinya aku tak perlu lagi menjemputnya, aku sendiri berharap bahwa ini adalah awal yang baik baginya, supaya kedepannya dia bisa mandiri dan berangkat sendiri ke tempat tarbiyahnya sendiri.
Malam semakin larut namun istriku tak kunjung tiba kerumah, padahal prediksiku dua jam yang lalu seharunya dia tiba dirumah, tapi kok hingga 2 jam berlalu dia tak kunjung tiba, ada apa gerangan??, apa dia tidak tahu jalan pulang?, aduh gimana nih..? ujarku dalam cemas, beberapa kali aku hubungi nomor hpnya tapi tidak dijawab-jawab dan itu membuat aku lebih bertambah cemas, .... ditambah lagi dengan frans yang mulai rewel karena mungkin rindu dengan ibunya, sebab memang hari ini adalah hari pertama ibunya tarbiyah tannpa mengajak frans dan jesica, ada apa dengan maryam ya?!..,
Ya Allah ada apa dengan istriku?, ujarku semakin cemas, dan entah mengapa malam itu perasaanku sedikit berbeda dari biasanya, aku merasakan seperti sangat mencinta istriku dan begitu takut kehilangannya, .. bahkan aku merasa bahwa hari itu entah mengapa rasa rinduku tiba-tiba mulai menyelinap dalam bathinku, ada apa ini.
hingga beberapa jam kemudian hpku berdering dan Alhamdulillah ternyata nomor istriku menelpon, hatiku sangat girang saat itu, dengan buru-buru kuangkat teleponnya
“hallo..,mami dimana..?, koq belum nyampe-nyampe?” tanyaku dengan nada cemas, tetapi alangkah kagetnya aku ketika kudengar bukan suaranya yang menjawab melainkan suara seorang wanita yang sangat asing ditelingaku.
“maaf pak, hp ini milik istri bapak ya?, begini pak, tadi sore sekita 3 jam yang lalu istri bapak mengalami kecelakaan, beliau di tabrak mobil saat keluar dari mesjid dan tubuhnya menghatam tembok pagar mesjid, …sepertinya beliau lagi nunggu angkot dan singgah sebentar untuk sholat magrib dimesjid, mobil yang menabraknya sudah melarikan istri bapak kerumah sakit terdekat tetapi ditengah perjalanan karena banyaknya darah yang keluar istri bapak meninggal dunia, sekarang istri bapak di RS FULAN tepatnya dikamar jenazah, mohon bapak segera datang” jawab wanita itu terbata memberikan keterangan atas kondisi istriku, dengan sedikit gemetar seakan tak percaya tiba-tiba HP yang ada dalam genggamanku terlepas dan terjuntal kelantai.
Air mataku tiba-tiba turun dengan deras dari kelopak mataku, sedih.., menyesal atas semua tindakanku selama ini padanya, dan dengan masih perasaan tak percaya aku segera bergegas menuju RS yang telah ditunjukan padaku, bergegas aku kekamar zenajah mengikuti arahan salah seorang petugas jaga, .... dan Subhanallah, kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri tubuh istriku yang terbaring kaku bersimbah darah, ditubuhnya masih lengkap dengan pakaian syar’i, menurut salah seorang wanita yang berdiri tak jauh dari ranjang dimana istriku dibaringkan (Wanita yg menelpon aku dan mengabarkan istriku kecelakaan) menurutnya, mereka dan tim medis sengaja tidak membuka pakaian yg dikenakan wanita itu atas permintaannya saat sekarat manakala dilarikan ke RS,beliau meminta agar jangan sampai ada lelaki yang menyentuhnya dan membuka auratnya sampai keluarganya datang menjemputnya, wanita tersebut menuturkan dengan deraian air mata, menurutnya lagi saat sekarat taka ada sedikitpun tanda-tanda kesakitan pada wajah istriku, bahkan hingga nyawanya berpisah dari raganya.
Ya Allah, betapa mulianya hati istriku, hingga dalam keadaan sekaratpun dia masih meminta agar kehormatannya tetap dijaga, perlahan bayangan masa lalu kami kembali terpampang dalam benakku, betapa istriku takut bepergian sendiri tanpa ada mahrom, bahwa betapa kuatnya dia menjaga kehormatannya sebagai seorang muslimah, tetapi aku telah lalai dari menjaganya, ya Allah ampuni aku…, ampuni aku…, terlalu banyak dosa yang telah kuperbuat selama hidupku.

Hingga saat ini kesedihan itu masih terus menggerogoti perasaanku, meskipun sebuah kesyukuran sendiri buatku sebab setelahnya Hidayah itu menyapaku. Tetapi sungguh, hanya Allah yang tahu isi hati ini, bahwa hingga hari ini aku belum bisa melupakannya dan memafkan diriku sendiri, apalagi mengingat betapa mulianya hati istriku, jujur selama pernikahan kami, tak pernah satupun dia kuberikan uang gajiku, bahkan dia tidak tahu berapa penghasilanku setiap bulannya, .... subhanallah, begitu sabarnya dia padaku, dan yang lebih membuatku sangat bersedih lagi adalah tak pernah satu kalipun selama pernikahan kami aku membelikannya pakaian yang syar’i, seingatku pakaian muslimah syar’i yang dipakainya selama menikah denganku adalah pakaian yang memang telah dimilikinya sebelum menikah denganku dan lagi-lagi dia tidak pernah mengeluh padaku, .... kudapati pula jubah yang dipakainya saat kecelakaan itu telah sobek dibagian punggungnya, dan dari sobekan itu sudah ada jahitan-jahitan sebelumnya yang telah lapuk, andai saja dia tidak memakai jilbab besar, mungkin sobekan itu akan terlihat jelas. dan hal lain yang membuat aku semakin pilu adalah dokter memberikan keterangan bahwa ada janin yang diperkirakan berusia 6 pekan dalam kandungan istriku, Yaa Allah ampuni aku…ampuni aku ya Allah..kasihan istriku..betapa sabarnya dia menghadapiku selama ini.

Alhamdulillah saat ini aku telah aktif tarbiyah, andai istriku masih ada, pasti dia akan bahagia melihat aku saat ini yang Alhamdulillah telah tersentuh oleh hidayah-Nya, tetapi sayang dia telah tiada, yang tersisa hanyalah kenangannya dan juga Ahmad dan Fatimah.
Duhai mujahidahku tersayang, maafkan abi yang telah melalaikanmu..
Abi tahu berlarut-larut dalam kesedihan ini tak baik.., tetapi kesedihan ini entah mengapa tak pernah lekang dari perasaan abi..
Abi janji pada ummi, akan menjaga Ahmad dan Fatimah, mujahid dan mujahidah kita tercinta…, Insya Allah mereka akan tumbuh dengan akhlak seperti umminya atau mungkin lebih dari abi dan umminya..
Selamat jalan wahai mujahidahku tersayang, semoga Allah menerima semua amal ibadahmu dan menempatkanmu dijannah-Nya yang tertinggi … Aamiin …

Demikian dari saya setiap kesalahan datang dari saya untuk itu saya mohon maaf dan setiap kebenaran hanya milik ALLAH SWT.
Ya Allah.. Aku berlindung padamu dari Azab dan Siksa api neraka. Aamiin
Semoga mengispirasi .....

Minggu, Januari 18, 2015

Kisah Tragis Sebuah Rumah Tangga Akibat Facebook dan Blackberry

Bismillah...
Smoga kisah ini menjadi pelajaran buat kita semua teruama para istri yang selalu ingin eksis di dunia maya. 

Kisah Tragis Akibat Facebook dan Blackberry. 
Waspadalah wahai para wanita, Banyak Yang Mengincar Kehormatan Anda. Sebut saja namaku Fullanah. Ibu rumah tangga dengan 3 anak. Umur 35 tahun tapi banyak yang bilang aku masih seperti gadis.
Di sela-sela kesibukanku sebagai ibu rumah tangga, aku coba sibukkan diri dengan BBM dan aktif di media sosial. Tak lupa ku coba buka akun facebookku. Kangen rasanya seru-seruan dengan teman-teman SMA dulu, 
Dari FB, aku mengenal laki-laki. Pemuda yang sukses dengan perdagangan dan pendidikannya. Awalnya kami cuma saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim pesan. Dalam pesan-pesan yang singkat kami pun saling rinci keadaan. Meski dia tahu aku istri dan ibu dari 3 anakdia tetap manis menanggapinya.
Dari situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan pin BB. Kirim foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan.
Aku benar-benar khilaf dan terbuai suasana. Dia memang lebih ganteng dari suamiku dan tak segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olah raga dan tas mahal untuk anak-anakku. Bayangkan untuk membeli barang tersebut dia rela merogoh ATM nya. Aku begitu terharu.
Itulah awal pertemuanku.
*****
Hari berikut komen-komennya mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku makin terhibur dengan inbox-inbox nakalnya. Mulailah setan merayapiku. Aku tak segan-segan memberi foto telanjang dada permintaannya.
Malam-malam yang ada penuh bunga bangkai bertebaran. Invite BB, FB dan mention twitter begitu berani, vulgar dan menantang birahi. Aku gak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukai. Belum lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di *******.
Minggu itu, di pertemuan kedua, kami sudah langsung cek in hotel di kotaku. Sebulan dia membuat kami sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan ke delapan.
3 bulan berlalu, aku mulai hamil. Aku merasa biasa saja. Tapi kedua orang tuaku bingung dan mempermasalahkan. Pasalnya, sudah setahun suamiku kerja di sebagai pelaut ****. Dan sudah barang tentu tak pernah setahun ini menyentuhku.
Aku tetap bilang pada mereka, bahwa ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku tetap menuduhku melakukan serong. Akhirnya, suamiku pun dituntut pulang.
Tanpa basa basi, suamiku pun cek BB dan FB ku. Aku demikian bingung dan panik. Masih ada pesan² nakal ku di situ. Aku menangis sejadi-jadinya. Menyembah, bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandungku.
“Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu...!!!” (kata ibuku)
“Dan kamu...!!!” (ibu menudingku dengan mata berair). “Pergilah kemana kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku...!!!”
Aku keluar rumah dengan tangisan anakku. Bahkan untuk memelukpun aku tak diizinkan. Ku coba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun BB FB nya sudah tak aktif lagi. Ku beranikan diri datang ke ******* kampus dimana dia kuliah. Di **** kemahasiswaan, ternyata tak menemukan nama yang ku maksud.
Aku tunjukkan foto wajahnya, dan ternyata tiada ditemui wajah yang seperti itu. Aku menangis sejadi-jadinya. Kandunganku sudah hampir 6 bulan. Uang saku pun menipis. Tak tahu kemana arah di tuju. Tak tahu Kemana nasib akan menuntun. BB dan FB dan Lemahnya Imanku benar-benar telah memporak porandakan rumah tanggaku.
*****
Ibu-ibu, bapak-bapak,dan smua yang sealu update dengan sosmed, gunakan BB atau FB sesuai kebutuhan kemanfaatan, bila anda tak ada manfaaatnya demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga anda, maka tinggalkan FB, chating dan invite BB. Silahkan SHARE demi kebahagiaan rumah tangga orang-orang terdekat anda. Semoga kisah ini, Anda mendapatkan pembelajaran yang berharga.

Menjadi Suami yang mempesona Istri

Bismillah....
Menjadi istri yang mempesona suami? Itu hal biasa yang telah banyak dibahas dalam berbagai literatur, kajian, diskusi dan kesempatan. Tetapi tahukah Anda wahai para suami, para istri juga menginginkan laki-laki yang mempesona sebagai suaminya.
Meski gambaran suami yang mempesona boleh jadi relatif, berbeda antara satu perempuan dengan perempuan lainnya, tetapi dapat dikatakan secara umum kaum perempuan membutuhkan pesona yang dapat lebih membuat mereka senantiasa mencintai suaminya.
Boleh jadi selama ini Anda para suami menyangka bahwa istri Anda mencintai Anda karena ia telah mendampingi, melayani, melahirkan dan mengasuh anak-anak Anda. Mungkin hal itu benar, tetapi untuk membuat perasaan istri Anda tidak berubah ia tetap selalu mencintai Anda dari waktu ke waktu dibutuhkan lebih banyak proses, perbuatan, tingkah laku yang semuanya bermuara pada satu titik bahwa Anda tetap mempesonanya, sehingga ia menganggap Anda layak untuk mendapatkan cintanya untuk selamanya.
Ada satu pelajaran yang menarik terutama untuk para suami dari kisah seorang perempuan yang mendatangi Rasulullah SAW untuk menceritakan, bahwa sekian lama berumah tangga ternyata perasaannya mengalami perubahan, ia tidak lagi bisa mencintai suaminya dan karena itu ia khawatir berbuat kekufuran.
Adalah istri Tsabit bin Qais bin Syamas (sahabat Rasulullah SAW) yang bernama Jamilah, ia mendatangi Rasulullah SAW untuk menceritakan perasaannya terhadap suaminya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak mencela agama dan akhlak Tsabit, tetapi aku khawatir jika hidup bersamanya aku berbuat kekufuran.”
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Apakah engkau hendak mengembalikan kebunnya?” (waktu itu mahar Tsabit adalah kebunnya). Jamilah menjawab, “Benar ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah mengutus seseorang kepada Tsabit untuk menyampaikan pesannya,”Terimalah kebun itu dan ceraikanlah dia.” (HR Bukhari dari Ibnu Abbas ra)
Kisah lainnya yang juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas ra berikut ini menunjukkan bahwa seorang istri diperbolehkan melepaskan diri dari suami yang tidak dapat dicintainya.
Barirah adalah seorang budak wanita dari Habasyah yang berada dibawah kekuasaan Utbah bin Lahab. Majikannya ini memaksa Barirah untuk menikah dengan seorang yang tidak disukainya yaitu budak laki-laki bernama Mughits. Merekapun menikah, Barirah tidak mencintai suaminya tapi sebaliknya Mughits sangat mencintai istrinya.
Ummul Mukminin Aisyah ra merasa kasihan kepada Barirah, beliau lalu membeli dan memerdekakannya. Setelah itu Barirah merasa benar-benar memiliki kebebasannya dan merasa dapat menentukan hidupnya, maka ia meminta cerai dari suaminya.
Ibnu Abbas ra berkata, “Suami Barirah adalah seorang budak bernama Mughits, seakan-akan aku melihatnya berjalan dibelakangnya sambil menangis, air matanya menetes sampai ke jenggotnya. Nabi SAW berkata kepadaku , “Wahai Ibnu Abbas, tidakkah engkau takjub pada cinta Mughits pada Barirah dan kebencian Barirah pada Mughits?’ Selanjutnya Nabi berkata kepada Barirah, "Seandainya engkau mau kembali, sesungguhnya dia adalah suamimu dan ayah anakmu." Maka Barirah bertanya, "Apakah engkau memerintahkan aku ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku hanya menawarkan kepadamu." Barirah berucap, "Aku tidak membutuhkannya”.
Nah, para suami, beberapa saran berikut ini dapat membantu Anda untuk menjadi pribadi yang mempesona dimata istri Anda:
Memperhatikan penampilan luar
Tidak disangsikan lagi bahwa penampilan luar dapat membangkitkan pesona pada jiwa perempuan. Suami yang dapat menjaga kebersihan dirinya, rapi dan perlente umumnya lebih mempesona ketimbang suami yang jorok, lusuh dan kumal. Bukankah Rasulullah SAW bersabda bahwa kebersihan itu cabang iman? Umar bin Khattab ra pun pernah berkata, “Perempuan menyukai kalau suaminya berhias untuk dirinya, sebagaimana laki-laki suka istrinya berhias untuk dirinya.”
Tidak Kaku dan Monoton
Suami seperti ini selalu mau belajar memahami perasaan istrinya, punya banyak cara dan gaya dalam mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang kepada istrinya, juga tidak enggan untuk menyatakan cintanya dengan kata-kata.
Terbuka
Suami seperti ini tidak enggan mengungkapkan harapan, keinginan dan perasaannya agar istri mengerti dan dapat melakukan hal yang sesuai dengan yang dikehendakinya. Ia bukan suami yang diam dan membiarkan istrinya dalam kesulitan menebak-nebak apa yang diinginkannya.
Matang
Kebanyakan perempuan ketika menikah menginginkan suaminya adalah orang yang siap melindungi, membimbing dan dapat menjadi tempat bersandar. Laki-laki yang matang seperti ini lebih mempesona perempuan dibanding yang kekanak-kanakan dan emosional.
Peduli dengan Keluarga
Adalah benar suami memiliki tanggung jawab dalam masalah nafkah, tetapi kesibukannya dalam pekerjaan atau hal lainnya tidak membuatnya menjadi orang yang acuh terhadap istri dan anak-anaknya. Ia mau menemani anak belajar dan tidak keberatan mengantar istrinya pergi menghadiri acara-acaranya.
Dapat Berbagi Rasa
Suami mempesona mau belajar bagaimana dapat ikut merasakan apa yang sedang dirasakan istrinya.
Ia mau mendengar dengan penuh perhatian ketika istri sedang mengungkapkan permasalahannya, ikut merasakan kegelisahannya dan dapat membantu menentramkannya atau mengatasi permasalahannya. Ia adalah tempat curhat istrinya yang setia dan dapat dipercaya.
Mencintai Orang Tua, Saudara dan Kerabat Istri
Anda akan semakin mempesona istri Anda manakala Anda mencintai orang tuanya, menyayangi saudara-saudaranya dan bersikap baik kepada kerabatnya. Dan jika Anda senantiasa bersikap demikian maka percayalah iapun akan berusaha keras untuk mencintai orang tua Anda dan bersikap baik pada saudara dan kerabat Anda.
Jangan ragu dan gengsi untuk melakukan saran-saran diatas, mulailah sekarang juga maka Anda akan takjub mendapati limpahan cinta istri Anda yang seolah tanpa batas, karena begitulah sifat dan karakter perempuan, ia akan memberi lebih dari apa yang Anda berikan kepadanya!
Tulisan ini Pernah Dimuat dalam Majalah Safina No. 6 Tahun I, Agustus 2003
Semoga bermanfaat InsyaAllah...