Bismilah....
Bertengkar bagi anak anak adalah penting untuk persiapan masa depan nya. Anak
harus diajarkan menyelesaikan masalah sendiri, jika semua masalah
diselesaikan oleh orang tua, nanti anak akan kesulitan menyelesaikan
konflik ketika dewasa
Aturan inti soal meminta izin / meminta
barang: setiap anak wajib meminta izin kepada semua orang, berlaku juga
kakak kepada adik / orang tua kepada anak. Contoh-> Jika adik
mengambil makanan kakak, padahal kakak tidak mengizinkan tidak
diperbolehkan, maka WAJIB untuk adik mengembalikan makanan nya
Penyebab kriminalitas semakin menjamur di indonesia karena tayangan tentang kriminalitas selalu dipertontonkan setiap saat
Empat bentuk sukses secara kasat mata
1. Harta
2. Tahta
3. Kata (dalam artian setiap perkataan nya didengar semua orang )
4. Cinta (dicintai semua orang )
Ayah adalah kunci kesuksesan anak, jika diibaratkan ibu adalah madrasah/sekolah, maka ayah adalah kepala sekolah nya
50-80% potensi hidup manusia berkembang ketika usia kurang dari 7 tahun
Hukum
bermain bagi anak pada rentang usia 0-7 tahun adalah WAJIB. Tidak
diperbolehkan mengharuskan anak belajar membaca dll pada usia ini,
termasuk belajar mengaji (kecuali menghapal Al-quran).
Bebaskan anak bermain sepuasnya, asal mengikuti 3 aturan:
1. Tidak MEMBAHAYAKAN dirinya sendiri
2. Tidak MERUGIKAN orang lain
3.
Tidak MELANGGAR hukum agama & negara. Jika aturan di atas
dilanggar, maka wajib tegas kepada anak dengan memberikan sanksi yang
jelas & tidak plin plan.
Ketika dewasa, Keuntungan anak yang sering bermain, terutama bermain di luar bersama teman teman nya:
1. Mempunyai skill komunikasi yang baik
2. Dapat bekerja sama dengan orang lain
Anak yang KURANG bermain akan mempunyai tutur kata yang menyakitkan & sulit diatur ketika dewasa.
Pria 2X lebih rentan melakukan bunuh diri, karena anak laki laki identik harus bisa memendam perasaan
Anak
yang sudah akil baligh, sudah waktunya mapan tapi masih merepotkan
orang tua (bahasa kasar nya (maaf), cuma jadi benalu), diwajibkan untuk
hijrah ke tempat lain demi keselamatan diri nya sendiri &
menghilangkan ketergantungan dengan orang tua.
Penyebab anak mengecewakan orang tua karena ketika kecil mereka sering dikecewakan oleh orang tua mereka
Empat teori perilaku anak
1. Teori dosa asal (dosa nabi adam)-> setiap anak ketika lahir sudah membawa dosa (negatif)
2. Teori behaviorisme-> setiap anak yang lahir tidak membawa apa apa (kosong/netral)
3.
Teori psikoanalisa-> setiap anak lahir dengan membawa kecenderungan
menjadi pribadi yang
negatif atau positif, tergantung alam bawah sadar
mereka (positif atau negatif,tergantung keadaan)
4. Teori
fitrah-> setiap anak lahir dalam keadaan fitrah & menyukai
kebaikan (positif) jujur, patuh,
belajar, mandiri, berani
Penyebab
anak tidak patuh kepada orang tua: ketika kecil semua kemauan nya
selalu dituruti & tidak ada nya batasan tegas soal permintaan anak
Dosa berbohong kepada anak, dosa nya sama dengan berbohong kepada orang dewasa
Trik tegas kepada anak ketika anak merengek rengek di tempat umum: tinggalkan & jangan lihat mata nya
Manusia
disunnahkan berbicara, karena anak yang selalu diam lebih rentan
menjadi anak yang bermasalah dibandingkan anak yang suka bicara
Salah
satu penyebab utama anak tidak dekat dengan orang tua: orang tua secara
tidak sadar telah menjatuhkan harga diri anak melalui nasehat-nasehat yang
over dosis & tidak pada waktunya. Hal ini menyebabkan anak tertekan
& tidak mau berlama lama dengan orang tua nya
Besar
intervensi orang tua kepada anak menurut umur: 1. >18 tahun = 10% 2.
15-18 tahun = 40% 3. >12 tahun = 60% 4. 0-12 tahun = 100% Ini
berarti, orang tua hanya punya kesempatan selama 12 tahun untuk bisa
bersama anak
Penyebab anak terpengaruh teman:
1. Orang tua
menyampaikan nasehat dengan cara yang salah
2. Anak dinasehati ketika
dia terkena masalah tanpa didengar dulu curhatan nya
3. Orang tua terlalu sibuk dengan urusan nya sendiri
Anak yang diam ketika dinasehati setelah melakukan kesalahan hanyalah bentuk penyelamatan diri
Pola asuh anak tidak cukup dengan teladan, teladan hanya berpengaruh 20% sisa nya dengan pendekatan2
Pendidikan pesantren bagi anak:
1. Umur SMA : ideal
2. Umur SMP : bagus
3. Umur SD atau bahkan TK : sangat tidak disarankan
Unsur disiplin adalah ketegasan dalam membuat aturan, BUKAN ditekankan pada kekerasan dalam bertindak
Kekerasan
orang tua pada anak bersumber dari terlalu banyak kata kata yang keluar
untuk anak, ditambah dengan masalah yang ada sebelumnya
Cara
menerapkan anak tata krama (seperti meminta maaf, meminta izin) adalah
dengan diulang ulang & diberi sanksi jika ada pelanggaran
Menjadi
orangtua cerdas tentu saja bukan hal yang mudah. Yang pertama dilakukan
adalah menanggalkan pola-pola usang. Mempelajari pola baru.
Mempraktikannya dengan penuh kesadaran. Terkadang, hasilnya langsung
terlihat dan terasa, tapi sering, perubahan baru terjadi setelah lama
berjuang agar tidak tergelincir kembali ke pola lama..
Yuuk jadi orang tua cerdas...
* Terkadang hati terasa lelah dari mendidik anak dan jiwa terasa merana
dari berbagai kenakalan dan
pembangkangan mereka,yang menyebabkan
kegundahan, kekhawatiran dan kesedihan bagi kedua
orang tuanya.
* Al Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Sesungguhnya
ada bagian dari dosa- dosa yang tidaklah terhapus melainkan dengan
jalan
kegelisahan dan kekhawatiran terhadap anak - anak. "
* Bergembiralah bagi setiap orang yang perhatian dan peduli terhadap
pendidikan anak - anaknya di
atas perkara yang dicintai dan diridhai
oleh Allah.
* Bergembiralah dengan adanya jalan bagi kalian untuk menghapus dosa - dosa.
Jika kalian mendapati dari anak - anak kalian beberapa perkara yang
merepotkan kalian dalam mendidik mereka , maka beristighfarlah kepada
Rabb kalian .
Muqotil bin Sulaiman rahimahullah masuk berjumpa dengan Al Manshur rahimahullah di saat hari pembaiatan kekhalifahannya.
(+) Al Manshur pun berkata : " Nasehatilah diriku ya Muqotil ! "
(- ) Muqotil berkata : " Engkau ingin aku menasehatimu dengan apa yang telah aku lihat atau dengan
apa yang telah aku dengar ? "
(+) Al Manshur berkata : " Dengan apa yang telah kamu lihat ".
(-) Muqotil
berkata : " Wahai Amirul Mu'minin! Sesungguhnya Umar bin Abdul Aziz
memiliki 11
anak dan meninggalkan harta 18 dinar.Dia dikafani dengan 5
dinar kemudian
dibelikan area kuburan baginya 4 dinar, sedang sisanya
diberikan kepada anak
- anaknya.Sedang Hisyam bin Abdul Malik memiliki
11 Anak dan bagian
warisan atas setiap anak adalah berjuta - juta dinar.
Demi
Allah Wahai Amirul Mukminin ! Sungguh suatu hari aku telah
menyaksikan
salah seorang anak Umar bin Abdul Aziz bershodaqoh dengan
100 kuda untuk
berjihad fi sabilillah,Sedang salah seorang anak Hisyam
meminta - meminta di pasar - pasar.
Dan
sungguh orang - orang bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz , sedang
beliau di ranjang kematiannya :" Apa yang engkau tinggalkan untuk anak -
anakmu ya Umar ?
Beliau berkata : " Kutinggalkan ketaqwaan bagi
mereka, jikalau mereka adalah orang - orang yang sholih niscaya Allahlah
yang menjadi wali bagi orang - orang sholih.Namun jika mereka bukan
orang - orang yang sholih niscaya aku tidak akan meninggalkan bagi
mereka apa - apa yang membantu mereka untuk bermaksiat kepada Allah.
Perhatikan
dan renungilah ...Betapa banyak dari manusia yang berusaha, berupaya ,
bekerja keras dan bersusah payah agar memberikan ketenangan dan
kenyamanan masa depan anak - anaknya, dengan persangkaan bahwa
keberadaan harta di hadapan mereka setelah kematiannya merupakan
ketentraman bagi mereka.
Namun ia telah lalai dari ketentraman dan keamanan yang agung yang disebutkan oleh Allah dalam Al Qur'an :
,وَلْيَخْشَ
الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعافاً خافُوا
عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدا
ً“Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan)mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (An-Nisa’:
9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar