Halaman

Minggu, Januari 18, 2015

Kisah Tragis Sebuah Rumah Tangga Akibat Facebook dan Blackberry

Bismillah...
Smoga kisah ini menjadi pelajaran buat kita semua teruama para istri yang selalu ingin eksis di dunia maya. 

Kisah Tragis Akibat Facebook dan Blackberry. 
Waspadalah wahai para wanita, Banyak Yang Mengincar Kehormatan Anda. Sebut saja namaku Fullanah. Ibu rumah tangga dengan 3 anak. Umur 35 tahun tapi banyak yang bilang aku masih seperti gadis.
Di sela-sela kesibukanku sebagai ibu rumah tangga, aku coba sibukkan diri dengan BBM dan aktif di media sosial. Tak lupa ku coba buka akun facebookku. Kangen rasanya seru-seruan dengan teman-teman SMA dulu, 
Dari FB, aku mengenal laki-laki. Pemuda yang sukses dengan perdagangan dan pendidikannya. Awalnya kami cuma saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim pesan. Dalam pesan-pesan yang singkat kami pun saling rinci keadaan. Meski dia tahu aku istri dan ibu dari 3 anakdia tetap manis menanggapinya.
Dari situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan pin BB. Kirim foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan.
Aku benar-benar khilaf dan terbuai suasana. Dia memang lebih ganteng dari suamiku dan tak segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olah raga dan tas mahal untuk anak-anakku. Bayangkan untuk membeli barang tersebut dia rela merogoh ATM nya. Aku begitu terharu.
Itulah awal pertemuanku.
*****
Hari berikut komen-komennya mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku makin terhibur dengan inbox-inbox nakalnya. Mulailah setan merayapiku. Aku tak segan-segan memberi foto telanjang dada permintaannya.
Malam-malam yang ada penuh bunga bangkai bertebaran. Invite BB, FB dan mention twitter begitu berani, vulgar dan menantang birahi. Aku gak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukai. Belum lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di *******.
Minggu itu, di pertemuan kedua, kami sudah langsung cek in hotel di kotaku. Sebulan dia membuat kami sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan ke delapan.
3 bulan berlalu, aku mulai hamil. Aku merasa biasa saja. Tapi kedua orang tuaku bingung dan mempermasalahkan. Pasalnya, sudah setahun suamiku kerja di sebagai pelaut ****. Dan sudah barang tentu tak pernah setahun ini menyentuhku.
Aku tetap bilang pada mereka, bahwa ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku tetap menuduhku melakukan serong. Akhirnya, suamiku pun dituntut pulang.
Tanpa basa basi, suamiku pun cek BB dan FB ku. Aku demikian bingung dan panik. Masih ada pesan² nakal ku di situ. Aku menangis sejadi-jadinya. Menyembah, bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandungku.
“Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu...!!!” (kata ibuku)
“Dan kamu...!!!” (ibu menudingku dengan mata berair). “Pergilah kemana kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku...!!!”
Aku keluar rumah dengan tangisan anakku. Bahkan untuk memelukpun aku tak diizinkan. Ku coba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun BB FB nya sudah tak aktif lagi. Ku beranikan diri datang ke ******* kampus dimana dia kuliah. Di **** kemahasiswaan, ternyata tak menemukan nama yang ku maksud.
Aku tunjukkan foto wajahnya, dan ternyata tiada ditemui wajah yang seperti itu. Aku menangis sejadi-jadinya. Kandunganku sudah hampir 6 bulan. Uang saku pun menipis. Tak tahu kemana arah di tuju. Tak tahu Kemana nasib akan menuntun. BB dan FB dan Lemahnya Imanku benar-benar telah memporak porandakan rumah tanggaku.
*****
Ibu-ibu, bapak-bapak,dan smua yang sealu update dengan sosmed, gunakan BB atau FB sesuai kebutuhan kemanfaatan, bila anda tak ada manfaaatnya demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga anda, maka tinggalkan FB, chating dan invite BB. Silahkan SHARE demi kebahagiaan rumah tangga orang-orang terdekat anda. Semoga kisah ini, Anda mendapatkan pembelajaran yang berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar